Kamis, 04 Oktober 2012

Kelola Uang : Cash atau Debit?

Kelola Uang

Cash atau Debit?


Masalahnya, kini jarang konsumen yang membawa uang dalam jumlah banyak. Mereka lebih suka membawa sederetan kartu kredit dan kartu debit di dompetnya. Di samping itu, kini sudah banyak bank yang menyediakan fasilitas transaksi layanan gesek kartu debit atau kartu kredit ini untuk usaha kecil. Sayang kan, kalau kita tidak memanfaatkan fasilitas ini. Bisa-bisa, kita malah mengalami hambatan saat bertransaksi. Misalnya saja saat mengikuti pameran atau eksibisi, ketika banyak konsumen yang membeli dan butuh layanan transaksi yang cepat.

Pembayaran dengan menggesek kartu debit atau kredit dibedakan menjadi dua: online dan offline. Pada pembayaran online, si pembeli mengesahkan pembayaran dengan memberikan nomor PIN. Sementara, pada transaks offline, pembeli mengesahkan dengan menandatangani bukti penjualan.

Pembayaran online berlangsung cepat, nyaman, dan aman. Pembeli menggesekkan kartu debitnya ke mesin pembaca chip atau pita magnetik. Pembeli lalu memasukkan nomor PIN kartunya di PIN pad. Jika dana dalam kartu mencukupi, transaksi akan langsung terjadi. Dana di akun si pembeli akan dipindahkan ke akun pemilik toko dalam 2-3 hari kerja. Si pemilik toko membayar fee transaksi ke bank penyedia layanan transaksi gesek ini sebesar 2,5-3%  dari nilai transaksi.

Untuk bisa menerima pembayaran online, kita mesti memiliki akun di bank penyedia layanan, memiliki mesin pembayaran, printer untuk mencetak bukti transaksi, dan PIN pad. Banyak bank yang menawarkan baik pembayaran dengan kartu debit maupun kredit, namun biasanya persetujuan untuk kedua layanan ini dilakan secara terpisah. Kita bisa memperoleh mesin transaksi di mana PIN pad, mesin pembayaran, dan printer ada di satu mesin, namun bisa juga PIN pad-nya terpasang secara terpisah, namun masih tersambung dengan mesin pembayaran. Apapun jenisnya, yang penting pembeli merasa aman saat mengetikkan PIN-nya.

Transaksi dengan kartu debit ini baru tersedia untuk transaksi secara langsung, belum untuk transaksi di internet. Beberapa institusi keuangan telah memperkenalkan proses transaksi internet dengan kartu debit berdasar PIN ini, namun belum diterima secara luas.

Pembayaran Offline dengan Kartu Kredit
Tidak seperti pembayaran online, pembayaran offline tidak mengikutsertakan PIN.
Pelanggan hanya memberikan kartunya, lalu pemilik toko menggesekkan kartu itu ke mesin pembayaran dan menyelesaikan proses penjualan. Pembeli menandatangani bukti transaksi, yang memberi otoritas kepada penjual untuk menarik uang dari akun si pembeli.

Di internet, konsumen memasukkan informasi kartu kredit itu ke form yang disediakan website si penjual, sama seperti pada pembelian secara langsung dengan cek. Data yang dimasukkan lalu dienskripsi, ditangkap oleh pemroses transaski dan dikirim ke jarigan pemroses kartu kredit untuk diotorisasi. Persetujuan biasanya dilakukan dalam 2-3 hari kerja. Karena transaksi dengan cek ini diproses melalui jaringan yang sama seperti kartu kredit, maka transaksi ini juga memberikan diskon ataupun fee yang sama.

Kedua jenis pembayaran dengan kartu ini memberi keleluasaan bagi pelaku usaha, agar bisa menangkap peluang dari para pembeli impulsif, menghasilkan transaksi yang lebih besar, serta meningkatkan loyalitas konsumen. Namun, pembayaran dengan kartu debit berdasar PIN memberikan keuntungan tambahan, yakni:
•    Fasilitas cash back untuk konsumen
•    Memperpendek antrian konsumen melakukan pembayaran
•    Meminimalkan pemalsuan
•    Jumlah transaski yang berhasil makin meningkat
•    Berpotensi memberikan penghasilan tambahan, misalnya jika ada biaya kirim yang dibebankan kepada konsumen.

Dengan investasi yang minimum, usaha kecil yang menggunakan transaski berbasis PIN ini bisa meningkatkan penjualan dan keuntungan. Kontaklah bank penyedia layanan proses debit ini untuk belajar tentang pilihan-pilihan pembayaran yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar